Selasa, 27 Desember 2016

PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA

A. Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Sebelum mengetahui apa penyebab, dampak, dan cara mengatasi dari permasalahan penduduk yang terus bertumbuh tak teratur, ada baiknya kita mengetahui dahulu apa itu pertumbuhan penduduk. Jadi, Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Tak perlu terlalu jauh melihat pertumbuhan dunia, mari kita lihat dahulu petumbuhan yang terjadi di negara kita sendiri, Indonesia. Seperti berita yang dilansir oleh metronews.com tanggal 30 september silam bahwa “Setahun, Pertumbuhan Penduduk Indonesia Setara Jumlah Penduduk Singapura”. Bisa dibayangkan jika penduduk indonesia tinggal di Negara Singapura, wow pasti sudah menjadi lautan manusia. Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengungkapkan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia perlu ditekan hingga 1.1 persen. Pasalnya, dalam setahun pertumbuhan penduduk Indonesia setara dengan jumlah penduduk Singapura. “Kini mencapai 1,49% terlalu tingggi. Penduduk Indonesia akan bertambah sebanyak 4,5 juta orang. Itu sama dengan satu negara Singapura. Jadi kalau 10 tahun ya 10 negara Singapura”. Adapun laju pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Kepulauan Riau. Sedangkan provinsi dengan pertumbuhan penduduk paling rendah adalah Yogyakarta.
B. Penyebab Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin lama semakin pesat. Hal ini membuat pemerintah kewalahan dalam mengatasi pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Banyak penyebab terjadinya pertumbuhan dan akan kita bahas satu – satu.
  1. Peningkatan Angka Kelahiran
Data angka kelahiran Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia mencatat bahwa tiap tahun, angka kelahiran meningkat rerata 1,49 persen.  Sampai dengan akhir 2015, sebagaimana laman data dari laman BPS.go.id pada Senin (8/6/2015) menunjukkan angka kelahiran bayi di Indonesia menyentuh angka 4.880.951 orang. Bisa dilihat betapa produktifnya masyarakat Indonesia dalam menciptakan keturunan.
  1. Umur Panjang
Menarik untuk  menyimak  data dari  central intelligencye agency   milik  amerika serikat  (dalam  situs http://www.cia.gov tentang  the world factbook ) yang  menyebutkan bahwa  usia harapan hidup  orang indonesia rata-rata adalah  70, 76 tahun. Sementara itu biro pusat statistik saat ini  baru memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 nanti  harapan hidup orang indonesia bisa mencapai 73  tahun. Angka kelahiran yang tinggi dan umur yang panjang, tentulah membuat Indonesia memadat setiap harinya.
3. Penurunan Angka Kematian
Angka kematian di Indonesia sebetulnya masih tinggi, di Indonesia jumlah kematian anak di bawah usia lima tahun telah berkurang dari 385.000 pada tahun 1990 menjadi 152.000 pada tahun 2012. ” Ini jelas berita baik,” kata Angela Kearney, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia.Penurunan angka kematian terhadap anak anak sangat di usahakan sekali oleh pemerintah.
4. Perpindahan Penduduk
Sebetulnya perpindhan penduduk ini ada bermacam – macam. Ada Imigrasi, Urbanisasi dll. Imigrasi sebagai contohnya adalah, sebagai negara berkembang yang memiliki banyak potensi alamnya, Indonesia tentu saja menjadi tujuan banyak pengusaha asing dari luar negri untuk bisa mengolah kekayaan alam itu. Entah minyak, emas, dll. Tentu  saja dengan pindahnya mereka ke Indonesia  juga menambah jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan urbanisasi terjadi karena banyaknya penduduk di luar daerah yang ingin mencari pekerjaan, sehingga banyak dari mereka menuju ke ibu kota. Untuk urbanisasi sepertinya membuat penambahan jumlah penduduk di sebagian kota – kota yang berpotensi untuk mereka bisa mendapatkan pekerjaan, seperti Jakarta.
C. Dampak Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi sebenarnya bisa memberikan dampak positif , di antaranya dapat menjadi  unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi dengan ketersediaan tenaga kerja yang melimpah.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khusunya yang terjadi di Indonesia tidak hanya bisa berdampak positif saja, tetapi juga akan menimbulkan dampak negatif di berbagai bidang yang tentunya akan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dampak negatif dari pertumbuhan penduduk yang tinggi ini akan timbul apabila pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung keberlangsungan hidup penduduk yang bersangkutan dalam rangka memperoleh kehidupan dan penghidupan yang makmur dan sejahtera. Berikut macam – macam dampak negatif dari pertumbuhan penduduk, yaitu:
  1. angka kemiskinan meningkat
  2. angka penganguran meningkat
  3. lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
  4. semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga,pabrik,perusahaan,industri Peternakan,dan lain-lain
  5. angka kesehatan menurun
  6. ketersedian pangan sulit
  7. angka kecukupan gizi memburuk
  8. muncul wabah penyakit baru
  9. pembangunan di daerah di tuntut banyak
D.  Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk
Banyak cara untuk mengatasi pertumbuhan penduduk di Indonesia. Hanya saja banyak dari program – program tersebut belum terealisasikan dengan baik. Namun usaha yang sangat gencar dilakukan oleh pemerintah adalah KB (Keluarga Berencana). Laju tersebut dapat ditekan dengan merevitalisasi kembali program Keluarga Berencana (KB). Yakni melalui program kampung KB yang akan diluncurkan di lokasi padat penduduk, seperti perkampungan nelayan. Melaksanakan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum atau missal sehingga dapat mengurangi jumlah angka kelahiran. Adapun cara – cara lainnya yaitu sebagai berikut:
  1. Menunda masa perkawinan.
  2. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja,
  3. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan.
  4. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.
  5. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.

sumber : 

0 komentar:

Posting Komentar